Monday, March 17, 2014

MIMPI SAHABAT


Jemari malam membelai,
Bersambut lambai kalbu yang masih sendu.
Waktu kian menggelinding di lengkung risau,
Kala sendiri masih meliputi.
Aku mengerti,
Mimpi yang kau sadur bercerita cinta tanpa dengkur.
Namun aku masih ingin terjaga,
Melahap santap garam hidup.
Andai mimpi dan hidup bisa disatukan,
Kata cinta tak perlu terucap.
Hanya saja, aku bukan malaikat,
Yang pandai memikat dewi malam.
Ceritakan saja semua mimpimu.
Luapkan saja asa rasamu,
hanya sebatas malam ini,
di saat bintang hati masih bersinar.
Bukankah begini, cara bintang kembar mencipta surya?
Bukankah sahabat adalah sinar malam yang paling  terang,
Saat semua bintang hati temaram?
Kabarkan pada sang malam,
Sinar itu, kita.

No comments :

Post a Comment