Tuesday, November 20, 2012

Social Networking: The Power of Control


Fenomena jejaring sosial sudah boomingdi semua lapisan masyarakat dan di seluruh segmen kehidupan. Social networking ibarat untaian benang-benang maya yang menghubungkan antar lubang dan mengaitkannya menjadi satu, membentuk suatu ikatan komunitas. Benang ini menciptakan suatu transaksi, kesatuan aksi, bahkan bisa sampai menelurkan demonstrasi. Hakikat jejaring sosial menjadi sangat penting mana kala eksistensi seseorang di dunia nyata tidak mendapat atensi yang berarti.
Jejaring sosial pun bisa menjadi medan pengendali kebijakan pemerintah. Terlebih dengan kenyataan adanya konspirasi kebijakan dan hukum, ditambah dengan semakin menipisnya rasa unbelievable terhadap sosok pemimpin Negara. Peran jejaring sosial semakin menonjol dan menjadi wahana alternatif dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah. Hal ini bisa kita lihat pada Group di Facebook, Twitter, maupun Friendster yang sering bermunculan seiring dengan kasus-kasus yang marak muncul ke permukaan public. Wacana-wacana politik, hukum, dan sosial menjadi obrolan yang kunjung usang bagi para netter.
Bahkan bisa diperkirakan bahwa social networking akan menjadi The Power of Control bagi kebijakan pemerintah. Atau tepatnya menjadi elemen kelima sendi demokrasi, setelah eksekutif, legislative, yudikatif, dan pers di negara yang menjunjung tinggi kebebasan berkumpul dan berpendapat.

No comments :

Post a Comment