Monday, December 2, 2013

Di Ruang Sepi




















Aku bingung memulainya.
Saat daun-daun rontok dari dahannya,
dan bunga-bunga layu melepas aroma.
Aku termangu melihat laku.
Waktu yang egois memenggal suku
kata-kataku pudar berpendar
pada atmosfer duka dan hawa malas.
Dupa yang aku bakar, pena yang ku genggam
tak membuat percepatan meningkat.
Bersama atau sendiri, sepi
mengikat hari, hati, dan mati.
Arwahku terbang kembangkan senyuman,
tatap realitas, titip rasa was-was.
Aku berkelana mengarungi cita,
berkemas segera, jiwa tanpa raga.
Di kantor yang kosong, siang bolong.

(Di Ruang Sepi, 19/11/13)
 

No comments :

Post a Comment