Pertanyaan seberapa pentingkah pendidikan bagi kita, menuntut jawaban seberapa besar kesuksesan yang didapat setelah menuntaskan studi tersebut. Demikian pula pertanyaan yang menjerat para mahasiswa baru yang memilah dan memilih jurusan yang memiliki prospek kesuksesan secara terbuka lebar. Kesuksesan yang hanya ditakar dengan timbangan materialis maka definisi yang didapat hanya seputar untung dan rugi.
Ada unsur yang dilupakan oleh praktisi pendidikan dalam mendefinisikan kata sukses teruntuk bidang pendidikan. Sebagaimana yang dituturkan Muslim A. Kadir, bahwasannya esensi dari pendidikan adalah perubahan yang diterjadi pada insan akademik terlebih dari sisi tingkah lakunya. Output yang dihasilkan dari mesin pendidikan dewasa ini layaknya batik dari kain sutra yang luntur warnanya. Warna tersebut tidak lain adalah attitude yang disandang para lulusan pendidikan. Hal ini rupanya yang menjadi tantangan kementrian pendidikan dalam mensosialisasikan pendidikan karakter ke semua jenjang pendidikan.
Jika kita masih berpegang pada prinsip mekanisme pasar, maka yang dinamakan orang sukses adalah orang yang mendapat pekerjaan sesuai dengan kompetensi hasil studinya. Akan tetapi, apakah orang tersebut akan laku di pasar tenaga kerja jika hanya berbekal kompetensi tanpa attitude. Tengok saja petinggi-petinggi Negara yang sukses kariernya dengan kompetensi yang dimilikinya bisa jatuh gara-gara kasus korupsi, suap-menyuap, skandal, dsb. Namun, ironis juga ketika kita menemukan lulusan sarjana yang nganggur hanya karena tidak mendapat pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi studinya
Oleh karena itu, sukses butuh kreativitas. Sebagaimana yang disebutkan Supriadi (2001:7) bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Adanya daya ini, seseorang tidak akan ambil pusing ketika menghadapi ketidaksuksesan. Dimensi kreativitas menilai keberhasilan bukan pada hasil, tetapi pada proses bagaimana ia mendapatkan hasil. Akan ada seratus satu gagasan baru untuk mengubah kondisi seseorang jika seseorang mau berusaha dan memainkan kreativitasnya. Inilah fungsi pendidikan yang sesungguhnya, bukan hanya mencetak lulusan yang cerdas, namun juga harus berakhlak mulia dan kreatif. Dengan berbekal tiga daya tersebut, kesuksesan bukan menjadi barang langka lagi untuk dicari, namun bisa diciptakan dan diupayakan.
No comments :
Post a Comment